Lebih Jauh Mengenal Auratic Painting dan Teknik Ink Block Art, Seni Lukis Baru di Era Digital

Jika kita membicarakan mengenai seni lukis, pastinya yang terlintas pertama kali adalah gambar pada media kanvas, dengan alat menggambar berupa kuas dan cat warna. Memang tidak salah, karena seni lukis konvensional pada umumnya memang menggunakan media kanvas. Untuk membuat sebuah karya seni seperti lukisan memang dibutuhkan bakat dalam hal menggambar, jika tidak ada bakat seni sama sekali alhasil karya lukis yang diciptakan pun tidak akan mempunyai nilai seni yang tinggi.

Namun seiring perkembangan zaman, karya seni termasuk seni lukis mengalami banyak perkembangan dan perubahan. Saat ini sudah banyak yang menciptakan karya seni menggambar dengan menggunakan banyak media dan tidak hanya terpaku pada media kanvas saja. Apalagi di era digital seperti sekarang, pengaruh terhadap karya seni pastinya akan sangat besar.

Salah satu karya seni lukis yang mengikuti perkembangan zaman era digital seperti sekarang adalah Auratic Painting. Sebuah karya seni yang memang terlahir dari pemanfaatan perkembangan teknologi digital yang ada saat ini. Auratic Painting adalah seni lukis yang memadukan teknologi, art, dan psikologi, untuk kepentingan psikoterapi. Penggunaan gambar untuk kegiatan psikoterapi saat ini memang sangat dibutuhkan, karena gambar bisa menjadi media visual yang dibutuhkan saat proses penyembuhan pasien. Dan salah satu gambar atau media yang digunakan untuk psikoterapi ini adalah lukisan digital Auratic Painting yang dibuat dengan teknik blok tinta digital atau Digital Ink Block Art.

Keberhasilan tersebut sudah terbukti dengan begitu banyaknya lukisan atau gambar digital seperti Auratic Painting yang diperjual belikan, dan bahkan lukisan digital ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Seperti yang sudah dilakukan oleh Eko Budhi Purwanto, yang banyak menghasilkan karya seni lukisan digital dengan harga jual yang tinggi. Tentu saja hasil karya tersebut adalah hasil karya yang orisinal hasil dari ide dan tangannya sendiri.

kaya terbaru Eko Budhi Purwanto

Eko Budhi Purwanto adalah pionir dan penggerak karya seni auratic painting ini. Auratic painting dikerjakan dengan Teknik blok tinta digital (digital ink block art) tanpa gradasi, dan tanpa software khusus. Teknik blok tinta digital yang diperkenalkan pria kelahiran Magelang 9 Januari 1961 ini telah mempelopori jenis genre baru seni lukis di era digitalisasi seperti sekarang. Seni lukis Auratik ini, disamping untuk memperindah tata ruang, lebih jauh juga berfungsi sebagai media psikoterapi yang cocok untuk keluarga, anak-anak, remaja, dan juga bisa untuk kepentingan bisnis.

Sudah banyak hasil karya Auratic Painting dari Eko Budhi Purwanto yang bisa kita lihat dan sudah banyak yang mengenal ciri khas dari karyanya tersebut yang dibuat dengan teknik Digital Ink Block Art. Diantara karya-karya yang dihasilkannya bahkan ada diantaranya yang sudah sangat terkenal.

Jamu Gendong

Pertama adalah lukisan auratic dengan judul Jamu Gendong. Karya seni ini memiliki detail motif, seperti banyak garis yang didominasi dengan warna kuning. Jamu gendong merupakan jamu yang diproduksi oleh rumah tangga dan dijual dalam kemasan botol.

Botol-botol tersebut akan tersusun dalam sebuah keranjang yang nantinya akan dibawa saat berjualan. Oleh sebab itu, jamu ini terkenal dengan sebutan ‘Jamu Gendong’. Karya ini dijual dengan harga 1000 euro.

Tiger

Karya keduanya berjudul Tiger atau Harimau. Dalam seratus tahun terakhir, populasi harimau di seluruh dunia telah menurun drastis, dari yang sebelumnya 100.000 ekor kini hanya menyisakan sekitar 4.000 ekor saja.

Karya seni digital ini mengungkap fakta bahwa predator eksotik tersebut mengalami ancaman kepunahan. Harga untuk satu karya ini sebesar 200 euro.

The Singer

Karya selanjutnya bertajuk The Singer, atau dalam bahasa Indonesia berarti Penyanyi. Lukisan yang dibuat dengan teknik digital ink block art mengungkap seorang penyanyi selalu memiliki konsekuensi untuk menjadi pengamen jalanan yang terpuruk di jalanan.

Kesuksesan merupakan impian semua penyanyi di dunia, meskipun harus dibayar dalam situasi yang begitu kelam. ‘The Singer’ dijual dengan harga 100 euro.

Jika melihat nilai jualnya, tentu saja hasil karya dari Eko Budhi Purwanto ini termasuk karya Auratic Painting yang memiliki nilai seni tinggi. jika anda termasuk yang tertarik dengan hasil karya auratic painting dari Eko Budhi Purwanto ini, anda bisa langsung mengunjungi website resminya di auraticpainting.com.