Dampak lingkungan dari proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa beragam, tergantung pada bagaimana proyek tersebut direncanakan, diimplementasikan, dan dikelola. Berikut ini beberapa dampak lingkungan yang sudah dikhawatirkan aktivis lingkungan sejak beberapa tahun lalu yang mungkin timbul akibat proyek pembangunan IKN:
Zenzi Suhadi Direktur Eksekutif Nasional Walhi 2021-2024 pada Dialog Nasional VI Pemindahan Ibu Kota Negara 3 tahun yang lalu memberi masukan untuk memperhatikan solusi terhadap lobang tambang dan pemilik konsesi lahan tambang di lokasi IKN sebab berpotensi membuat kerusakan lingkungan di wilayah-wilayah lain juga di Indonesia karena ada penuntutan pemindahan lokasi kepemilikan konsesi. Selain itu, untuk masalah lingkungan diharapkan pemerintah memberi perhatian pada beban lingkungan yang akan dibawa ke IKN.
Ibu Kota Nusantara (IKN) dibangun di area hutan tropis Indonesia yang sudah berusia lebih dari 100 tahun. Dalam video berjudul Dampak pembangunan Ibu Kota Nusantara di hutan tropis berusia 100 tahun lebih - BBC News Indonesia di kanal YouTube BBC Indonesia dipaparkan kekhawatiran pegiat lingkungan akan keberadaan IKN yang dapat merusak lingkungan, termasuk merenggut habitat asli satwa dilindungi seperti orang utan dan bekantan.
Diproyeksikan, ibu kota negara baru ini akan dihuni 1,9 juta orang pada tahun 2045 yang mana jumlah tersebut dua kali lebih banyak dari warga kota Balikpapan. Selain itu IKN juga mengancam masa depan Suku Balik, suku asli di Kalimantan Timur. Suku Balik ini khawatir kehilangan area pertanian yang merupakan warisan turun-temurun dari leluhur mereka akibat pembangunan ibu kota baru.
Menjadi tantangan tersendiri soal akses transportasi di IKN, akhir Januari lalu jalan amblas di Desa Tengin kawasan IKN sehingga kendaraan besar tak bisa melintas. Padahal kendaraan demi kendaraan berukuran besar masih harus terus melewati titik yang sama guna keperluan proyek IKN.
Selain itu, proyek food estate di IKN mendapat kritik dari sejumlah kalangan, salah satunya mengambil contoh yang terjadi di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Dalam sebuah video berjudul food estate: Hutan habis, ribuan hektare kebun dan sawah gagal panen - BBC News Indonesia, dipaparkan bagaimana petani asli di Gunung Mas, Kalteng mengeluhkan bagaimana kesulitannya menggarap lahan pasca proyek food estate digulirkan.
Empat hektaare lahan yang sudah turun-temurun digarap keluarga petani bernama Rangkap rusak karena program food estate. Pemerintah telah membabat 600 hektaare hutan di Gunung Mas untuk dijadikan lahan singkong dengan target 30.000 hektare.
“Masyarakat lokal tahun walaupun bodoh tapi tahu kondisi tanahnya. Menanam singkong di atas tanah dan pasir, mana bisa hidup?” ujar Rangkap.
Untuk IKN sendiri, ada tiga lokasi food estate di kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur seluas 10 hektare untuk menyokong pangan di IKN. Rencananya total lahan yang direncanakan jadi food estate untuk membangun ketahanan pangan di Kaltim dan Ibu Kota Nusantara sekitar lebih dari 10.000 hektare.
Kritik keras juga digulirkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Hasto menyatakan bahwa proyek food estate yang dicanangkan oleh Prabowo Subianto masuk dalam kategori kejahatan lingkungan.
“Dalam praktiknya, kebijakan itu ternyata disalahgunakan, kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terlaksana dengan baik. Itu merupakan suatu kejahatan terhadap lingkungan,” ucap Hasto di Bogor, Selasa, 15 Agustus 2023 (tempo.co).
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Tengah menilai proyek food estate justru memperparah krisis ekologis serta merusak ekosistem hutan dan gambut di Kalimantan Tengah. "Menjadi pemicu kebakaran hutan dan bencana polusi asap," kata Direktur Eksekutif Daerah Walhi Kalteng, Bayu Herinata, dalam webinar yang diselenggarakan Eksekutif Nasional Walhi, Jumat, 26 Januari 2024 (tempo.co).
Narasi News dalam video berjudul Yang Tidak Dikatakan Jokowi soal Ibu Kota Baru di kanal YouTube resminya memberitakan bagaimana perubahan besar-besaran terjadi terhadap lingkungan di kawasan IKN. Kesulitan air saat musim kemarau dan banjir saat musim hujan sudah terjadi sejak 2 tahun lalu.
Penting untuk memperhitungkan dampak-dampak ini dan menerapkan langkah-langkah mitigasi yang sesuai untuk melindungi lingkungan dan memastikan keberlanjutan proyek IKN. Ini bisa mencakup penggunaan teknologi ramah lingkungan, pemulihan dan konservasi habitat, pengelolaan air yang berkelanjutan, dan penggunaan energi terbarukan. Tak habis pikir, apakah Prabowo benar-benar tahu tentang semua ini? Apakah dirinya diuntungkan atas semua ini?
Mengapa Adab Sebelum Ilmu Adalah Kunci Kesuksesan di Dunia Pendidikan
2 Okt 2023 | 140 FDT
Dalam dunia pendidikan, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan seorang pelajar. Selain kemampuan akademik dan minat yang kuat, ada satu hal yang sering diabaikan oleh banyak ...
Amankan Kekuasaan, Taktik Cawe-Cawe Presiden Jokowi dalam Mendukung Calon Presiden Baru
27 Sep 2023 | 232 Penulis
Seiring berlalunya waktu, takdir seorang pemimpin dalam pemerintahan pasti akan mencapai akhirnya. Ini berlaku tidak hanya untuk pejabat negara biasa, tapi bahkan untuk pemimpin tertinggi ...
Destinasi Tersembunyi Indonesia yang Wajib Dikunjungi di Akhir Tahun
2 Okt 2023 | 1026 Penulis
Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang memukau dan beragam budayanya yang unik, telah lama menjadi destinasi wisata populer. Selain Bali, Jakarta, dan Yogyakarta, negara ini juga menyimpan ...
6 Strategi Ampuh yang Akan Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa!
14 Sep 2023 | 127 FDT
Apakah Anda termasuk dalam kategori siswa yang merasa kurang percaya diri? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Banyak siswa mengalami masalah ini, terutama saat menghadapi tugas yang ...
Daftar Ulang Pesantren Al Masoem, Berapa?
5 Maret 2024 | 63 FDT
Seiring mendekatnya waktu awal tahun ajaran baru, banyak orang tua dan calon santri mulai mempersiapkan diri untuk menyongsong pengalaman pendidikan yang baru. Bagi mereka yang ...
Perpaduan Canggih: Bisnis Digital dan Keahlian Rekayasa Sistem Informasi
3 Okt 2023 | 150 FDT
Kita telah memasuki era digital di mana teknologi informasi telah menjadi pilar utama dalam dunia bisnis. Untuk mencapai kesuksesan dalam lingkungan yang semakin terhubung dan bergerak ...